Minggu, 26 April 2015

Sejarah dan Bagian-bagian Atletik



MAKALAH
ATLETIK


“Sejarah dan Bagian-bagian Atletik”














   Di susun Oleh :



Cindi Febrianti





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Jambi

Tahun 2014/2015




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan pengerjaan makalah yang berjudul ”Sejarah dan Bagian-bagian Atletik”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Atletik Dasar. Pada kesempatan ini, saya mengucapkan  terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini saya akui masih banyak  kekurangan  karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan peningkatan ilmu pengetahuan serta wawasan tentang atletik beserta cabang-cabangnya.

Jambi, oktober 2014
Penyusun







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah........................................................................................ 1
2.      Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
3.      Tujuan Penulisan Makalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1.      Sejarah Atletik....................................................................................................... 3
2.      Cabang-cabang Atletik.......................................................................................... 6
2.1  Lari.................................................................................................................. 6
2.2  Lompat.......................................................................................................... 14
2.3  Loncat............................................................................................................ 20
2.4  Lempar........................................................................................................... 20
2.5  Tolak Peluru................................................................................................... 23

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................................... 24
B.     Saran.................................................................................................................... 24


BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang Masalah
Kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti “berlomba”. Atletik merupakan cabang olahraga yan diperlombakan pada Olimpiade Pertama pada 776 SM. Dalam Olimpiade, atletik merupakan salah satu  olahraga yang paling banyak menyediakan medali emas. Setiap pemecahan  rekor dalam cabang olahraga atletik merupakan suatu catatan sejarah di setiap olimpiade.
Cabang atletik adalah  ibu jari atau sebagian besar cabang olahraga, dimana gerakan-gerakan yang ada didalam atletik sebagian besar ada pada olahraga lainnya. Atletik adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor lari, lempar, loncat, tolak dan  lompat. Nomor lari jarak pendek adalah 100, 200, dan 400 m, sedangkan jarak menengah yang dilombakan adalah 800 m dan 1500 m. Untuk jarak jauh adalah 300, 5000, 10000 m, dan marathon  (42,195 km). Sedangkan untuk lempar adalah lempar cakram, lempar martil, untuk tolak adalah tolak peluru, dan lompat adalah lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit.

2.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas timbul beberapa masalah, diantaranya:
1)      Bagaimana sejarah lahirnya atletik?
2)      Bagaimana perkembangan atletik di dunia luar?
3)      Apa saja cabang-cabang atletik itu?
4)      Bagaimana penjelasan dari cabang-cabang atletik?


3.     Tujuan Penulisan Makalah
Pada dasarnya tujuan  penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Atletik Dasar.
Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :
1.      Memahami sejarah atletik di dunia.
2.      Menjelaskan secara rinci bagian-bagian atletik.





















BAB II
PEMBAHASAN
1.    Sejarah Atletik
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu "athlon atau athlum" artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan "athleta" (atlet). Kita dapat menjumpai pada kata "pentahtlon" yang terdiri dari kata "panta" berarti lima atau panca athlon berarti lomba. Arti selengkapnya adalah "panca lomba" atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan/diperlombakan yang meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Istilah "athletic" dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam dan lain-lain.
Sejarah atletik dimulai oleh bangsa Yunani yang pertama kali menyelenggarakan perlombaan  atletik. Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama pada tahun 776 sebelum Masehi dimana satu-satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Hal ini dapat dibaca dari karya pujangga Yunani Purba bernama Homerus. Pada buku Odysus, karya Hemerun menerangkan bahwa petualangan Odysus mengunjungi kepulauan di sebelah selatan Yunani, oleh kepala suku diadakan upacara penyambutan. Dalam upacara tersebut diadakan perlombaan yang terdiri dari: lari, lempar cakram, tinju, dan gulat. Pada tahun 776 SM, Yunani mengadakan Olimpiade. Juara pentahlon atau pancalomba dinyatakan sebagai juara Olimpiade.
Ada beberapa “Games” yang digelar selama era klasik Eropa :
·         The Pythian Game (dimulai 6 SM) digelar di Argolid setiap dua tahun sekali.
·         The Isthmian Game (dimulai 523 SM) digelar di Isthmus dari Corinth setiap dua tahun.
·         The Nemean Games (dimulai pada 515 SM). Diadakan di Argolid setiap dua tahun sekali.

Pada nomor lari (marathon), nomor ini merupakan kegiatan berlari yang telah dimulai sejak tahun 490 sebelum Masehi. Kegiatan ini berawal dari sebuah kota kecil yang bernama Marathon, 40 km dari Athena. Baru pada tahun 1908, jarak marathon dibakukan menjadi jarak 42,195 km. Sejak itu, cabang olahraga marathon selalu menjadi puncak sekaligus penutup seluruh rangkaian olahraga.
Olimpiade modern dilaksanakan atas prakarsa seorang warga negara Prancis yang bernama Baron Peire Louherbin pada tahun 1896 bertempat di Athena Yunani. Dalam Olimpiade tersebut nomor atletik merupakan tambang medali yang diperebutkan. Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan ini pertamakali pada tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisir pada tahun 1849, tetapi seri reguler pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.
Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada. Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat di dalam trek. Atletik termasuk di dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian. Wanita pertama kali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun 1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor pada tahun 1983.
Ada beberapa pertandingan regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.
AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan.
Di masa modern, atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan “amatirisme” yang ada sebelumnya.
Meskipun atletik telah ada dari sejak lama, tapi organisasi atletik internasional baru terbentuk pada tanggal 17 Juli 1912 pada Olimpiade ke-5 di Stockhom, Swedia dengan nama "International Amateur Athletic Federation" yang disingkat IAAF. Sejak saat itu, atletik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tanggal 3 September 1950 di Indonesia berdiri PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Di Indonesia atletik dikenal lewat bangsa Belanda yang selama tiga setengah abad telah menjajah negeri ini. Namun demikian atletik tiada dikenal secara luas. Yang mendapat kesempatan melakukan latihan-latihan atletik hanyalah sekolah-sekolah dan kemiliteran saja, itupun sekedar untuk melengkapi kebutuhan pendidikan jasmani saja. Organisasi atletik pertama kali didirikan di Indonesia pada Zaman Belanda adalah Nederlands Indisehe Atletiek Unie yang disingkat NIAU yang dalam bahasa Indonesia berarti : Perserikatan Atletik Hindia Belanda yang didirikan pada tahun 1917. Propaganda untuk menyebarkan atletik memang ada tetapi usaha untuk mendirikan perkumpulan-perkumpulan atletik atau cabang dari NIAU hanya dapat terlaksana dibeberapa kota besar yang mempunyai sekolah-sekolah lanjutan dan yang ada tangsi-tangsi militernya, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta,Semarang, Solo, Medan.     
Pada zaman itu tiap tahun diadakan perlombaan/kejuaraan atletik di Jakarta yang penyelenggaraannya bertepatan dengan penyelenggaraan Pasar Gambir (semacam Jakarta fair sekarang) pada akhir bulan Agustus atau awal September. Atlet yang menonjol prestasinya pada aman penjajahan Belanda itu antara lain: Mohammad Noerbambang, pelari 100m yang konon pernah mencapai 10,8 detik dan Harun Alrasyid pelompat tinggi yang pernah melewati mistar mencapai 1,80m dan lompat jauhnya mendekati 7,00 m. Pada zaman pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun mulai awal tahun 1942 sampai Agustus 1945 , keolahragaan pada umumnya mengalami perkembangan. Semua pelajar mahasiswa melalui siaran radio yang dikenal dengan 22nama Radio Taiso menyelenggarakan latihan-latihan dari berbagai cabang olahraga,termasuk senam dan atletik. Atletik mendapat perhatian yang cukup baik.
Hampir setiap menjelang tutup tahun ajaran diadakan pertandingan-pertandingan olehraga dengan atletik sebagai nomor utamanya, baik yang berbentuk pertandingan antar kelas, antar sekolah atau antar kota. Pada tahun 1943 di Solo diselenggarkan perlombaan atletik segitiga antar pelajar Sekolah Menengah Bandung, Yogya, dan Solo. Pelajar-pelajar dari Bandung di bawah panji-panji GASEMBA (Gabungan Sekolah Menengah Bandung ) dari Yogya GASEMMA ( Gabungan Sekolah Menengah Mataram ) dan dari Solo GASEMBO  (Gabungan Sekolah Menengah Solo ). Perlombaan atletik untuk umum juga sering diadakan. Lari jarak jauh dan lari jarak pendek dengan membawa beban adalah yang paling sering diperlombakan.  Dalam bidang organisasi selama masa pendudukan Jepang ini juga nampak ada kemajuan. Perhimpunan-perhimpunan atletik juga bermunculan dibeberapa kota besar, antara lain IKADA ( Ikatan Atletik Djakarta ),GABA ( Gabungan Atletik Bandung ), IKASO ( Ikatan Atletik Solo) IPAS ( Ikatan Perhimpunan Atletik Surabaya ) dan lain-lain. Pada tahun 1949 oleh ISI ( Iakatan Sport Indonesia ) diselenggarakan Pekan Olahraga di lapangan IKADA yang diikuti oleh sejumlah atlet dari seluruh Jawa. Atlet-atlet yang menonjol pada pendudukan Jepang antara lain : Soetantio, pelari 100m yang mencapai 11,00 detik. Soetrisno , atlet Pancalomba dan Bram Matulessi, pelempar Lembing.

2.    Cabang-cabang Atletik
Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olahgara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.
Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.

5 CABANG ATLETIK :
·         Lari
·         Lompat
·         Loncat
·         Lempar,dan
·         Tolak.


2.1       LARI
Macam-macam  lari :
·         Jarak pendek
·         Jarak Menengah
·         jarak Jauh.
·         Halang Rintang
·         Estafet

1)      Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang  jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan
Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan.






Teknik yang harus dikuasai oleh pelari cepat (sprint) adalah start atau tolakan, lari sprint, dan finish. Start lari jarak pendek yaitu start jongkok. Start ini terbagi menjadi tiga jenis yaitu : start pendek, start menengah, dan start panjang. Penamaan start tersebut tergantung pada penempatan lutut kaki belakang. Seorang pelari bebas menentukan jenis start yang akan digunakan dalam lari jarak pendek.
1) Teknik Start
a)      Start pendek (Bunch Start)                
Cara melakukannya :
·         Langkahkan kaki kanan ke depan dan tempatkan kaki kiri di belakang. Jari-jari kaki kiri belakang kira-kira segaris dengan tumit kaki kanan yang berada di depan.
·         Jatuhkan badan ke depan dan letakkan tangan di belakang garis start. Jari-jari tangan meregang membentuk huruf V (antara ibu jari dan keempat jari lainnya). Sejajarkan jari tangan dengan garis start.
·         Sikap kedua lengan lurus, berat badan bertumpu pada kedua lengan, dan pandangan lurus ke depan.
·         Kemudian angkat panggul ke atas hingga posisi pantat lebih tinggi dari pundak. Kedua lengan tetap lurus, tetapi dengan leher yang tetap lemas.
·         Kemudian tolakan lari pada balok start dengan sekuat-kuatnya, lalu larilah secepat-cepatnya.
b)      Start menengah (Medium Start)
    Secara umum start menengah sama dengan start pendek. Perbedaan keduanya terletak pada penempatan posisi kaki depan dengan kaki belakang sebagai berikut :
·         Saat badan diturunkan posisi lutut segaris dengan ujung jari-jari kaki depan.
·         Gerakan selanjutnya sama dengan yang dilakukan pada start pendek.
c)      Start panjang (Long Start)
         Secara umum urutan gerakan, sikap tangan, dan badan sama dengan start pendek dan start menengah. Perbedaannya terletak pada penempatan posisi kaki depan dan kaki belakang sebagai berikut :
·         Saat menurunkan badan, letakkan lutut kaki belakang (kiri) segaris dengan tumit Kaki depan (kanan) atau lebih mundur lagi.
·         Gerakan selanjutnya sama dengan yang dilakukan dalam start pendek dan menengah.
2.  Teknik Lari
 Dalam lari sprint ada tiga teknik dasar yang harus dikuasai yaitu : gerakan kaki, ayunan lengan, dan posisi badan saat berlari.
a)      Gerakan kaki
Gerakan kaki dalam lari jarak pendek yaitu melangkah dengan selebar dan secepat mungkin. Posisi kaki belakang saat menolak dari tanah seakan tertendang lurus ke depan dengan cepat. Saat bersamaan lutut ditekuk secara wajar agar paha mudah terayun ke depan. Ketika mendaratkan kaki, yang digunakan adalah ujung telapak kaki dengan lutut agak ditekuk.
b)       Ayunan lengan
Lengan diayun ke depan atas sebatang hidung. Posisi siku ditekuk lebih kurang membentuk sudut 90o.
c)      Sikap badan
Saat berlari sikap badan harus rileks condong ke depan dengan kepala segaris punggung. Pandangan mata lurus ke depan.

3.  Teknik Memasuki Garis Finish
Untuk melewati garis finish, biasanya persaingan para pelari cukup ketat. Oleh karena itu, pelari perlu menguasai teknik memasuki garis finish dengan tepat. Terdapat beberapa teknik untuk melewati garis finish, yaitu :
a)      Pelari terus berlari secepatnya tanpa mengurangi kecepatan dan mengubah sikap.
b)      Pelari memasuki garis finish dengan membusungkan dada ke depan dan kedua tangan ke belakang.
c)      Pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan atau memiringkan sisi tubuh bagian atas ke depan (dada dan bahu). Yang perlu diperhatikan yaitu saat memiringkan badan ke depan jangan berlebihan karena gerakan tersebut dapat mengganggu keseimbangan badan.


2)      Lari Jarak Menengah
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Teknik gerakan lari jarak menengah meliputi :
1.      Posisi kepala dan badan tidak terlalu condong, sikap badan seperti sikap orang berlari
2.      Sudut lengan antara 100 –110 derajat
3.      Pendaratan pada tumit dan menolak dengan ujung kaki
4.      Ayunkan kedua lengan untuk mengimbangi gerak kaki
5.      Mengayunkan lutut kedepan tidak setinggi pinggul
6.      Pada waktu menggerakkan tungkai bawah dari belakang ke depan tidak
terlalu tinggi
Teknik lari jarak menengah saat melewati tikungan adalah :
1.    Usahakan berlari sedekat mungkin dengan garis lintasan sebelah kiri
2.    Putarkan keduan bahu ke kiri, kepala juga miring ke kiri
3.    Sudut lengan kanan usahakan lebih besar daripada lengan kiri
Teknik gerakan memasuki garis finish dalam lari jarak menengah yaitu :
a.       Cara memasuki garis finish yaitu:
·         Lari terus tanpa mengubah sikap lari
·         Dada maju, kedua tangan lurus ke belakang
·         Salah satu bahu maju ke depan ( dada diputar ke salah satu sisi )
·         Kepala ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakan
b.      Hal –hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
·         Frekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar
·         Jangan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis finish
·         Perhatian di pusatkan pada garis finish
·         Apabila ada pita jangan berusaha meraih dengan tangan
·         Jangan berhenti mendadak setelah melewati garis finish

3)      Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
Start pada lari jarak jauh menggunakan start berdiri. Seseorang atlet yang melakukan kesalahan dalam melakukan start akan mengalami kerugian waktu. Oleh karena itu konsentrasi dalam melakukan start harus diperhatikan.
1.      Teknik Dasar Start Teknik start yang biasa digunakan oleh pelari jarak jauh hampir sama dengan teknik start lari jarak menengah, yaitu start berdiri.
2.      Teknik Dasar Lari Pada lari jarak jauh diupayakan supaya pelari mampu berlari dengan cepat dan lebih lama. Teknik lari jarak jauh adalah sebagai berikut.
·         Proses kaki menapak tanah dimulai dari tumit lalu ke ujung kaki.
·         Lutut diangkat tidak terlalu tinggi.
·         Lengan diayunkan dengan santai.
·         Badan dalam keadaan santai dan agak condong ke depan + 10 – 15 derajat.
·         Bernapas dengan wajar dan disesuaikan dengan irama langkah kaki

3.      Teknik Melewati Garis Finish. Biasanya sebelum mencapai garis finish, pelari berlari lebih cepat untuk memperebutkan posisi terdepan. Ketika mencapai garis finish pelari menjatuhkan salah satu bahu ke depan, membungkukkan badan atau membusungkan dada

4)      Lari Halang Rintang










Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan.
Rintangan itu ada dua macam;
1)      Rintangan Gawang
2)      Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
1)      Seperti lari gawang biasa. Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar dapat bertumpu dengan kaki manapun. Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang belum mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik. Cara ini digunakan juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang menggunakan cara ini karena persamaannya, sehingga tidak perlu melompati rintangan air, maka setelah kaki menumpu diatas gawang, tidak perlu menolak dengan kuat melakukan lompatan, tetapi usahakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.
2)      Melampaui gawang dengan menginjakkan sebelah kaki di atas gawang. Cara melakukannya adalah :
a)      Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
b)      Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya, kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
c)      Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
d)     Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.









5)      Lari Estafet





Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:
a)      Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual). Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.
b)      Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual). Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100 meter.
Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat.
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan tongkat, yaitu:
a)      Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan.
b)      Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.



2.2      LOMPAT

Macam-macam lompat :
·         Lompat tinggi
·         Lompat galah
·         Lompat jauh
·         Lompat ganda

1.      Lompat tinggi





Lompat Tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua tiangnya.Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet. adapun gaya straddle dimana ketiga badan melewati mistar dengan cepat diputar atau dibalikkan, sehingga sikap badan di mistar telengkup.

Teknik Olahraga Lompat Tinggi

1)      Jalur lari awalan harus berbentuk (huruf) "J"

2)      Pada bagian yang bengkok/melengkung lari awalan si pelompoat haru mengadakan percepatan ,sambil badan condong menjauhi mistar lompat
3)      Kaki penolak / tumpu berada jauh dari mistar lompat , sedang kaki sebelah dalam adalah kaki bebas dan diayun
4)      Kaki tumpu ditolakkan searah dengan kurva awalan
5)      Kaki yang bebas diayun (dalam keadaan) bengkok , menyilang badan untuk membantu putara/rotasi.
6)      Kedua lengan diangkat ke atas , sedangkan bahu mengikuti gerak mengangkat ini
7)      Kaki ditinggal tergantung di belakang dengan sedikit bengkok sebelum membentuk lengkungan khas di bawah mistar lompat
8)      Tariklah kaki ke atas dan menjauhi mistar bila badan telah melewatinya
9)      Mendaratlah dengan punggung lebih dulu.


2.      Lompat galah
          














Lompat yang memakai tongkat,Tiang galah adalah sebuah acara di lapangan atletik yang menggunakan orang yang panjang, fleksibel sebagai tiang bantuan melompat ke atas sebuah bar. Tiang jumping kompetisi yang dikenal dengan Yunani kuno, serta Cretans dan Celt. Sudah penuh medali di event Olimpiade sejak 1896 untuk laki-laki dan perempuan sejak 2000.

Teknik Olahraga Lompat Galah :

1)      Lari awalan yang cepat dan lancar dengan membuat 15-19 langkah dan mempercepat langkah bagi 6 langkah terakhir

2)      Pelompat yang memegang galah dengan tangan kanan , membawa galah di sebelh kanan badannya , dengan tangan kanan dekat dengan ujung atas galah.
3)      Galah lompat di dorong ke depan atas selama tiga langkah terakhir.
4)      Kaki tolak/tumpu ada dibawah tangan atas
5)      Pelompat yang tidak kidal mengayun kaki kanan ke atas dan melewati galah di sebelah kanannya.
6)      Lengan kiri tetap kaku/tegar dan bengkok pada siku pada saat bertolak untuk memelihara agar si pelompat tetap berada di belakang galah.
7)      Bergoyanglah ke belakang , tetap di belakang galah berputar mengitari as pada bahu.
8)      Usahakan kaki diangkat jauh tinggi di atas kepala sebelum berputar dan tunda perputaran sempurna sampai galah menjadi lurus
9)      Tariklah dengan lengan kemudian doronglah untuk melengkungkan tubuh di atas bilah-lompat.
10)  Badan melengkung pada saat kaki-kaki diturunkan dan akhirnya togok - badan dan lengan diangkat ke belakang.


3.      Lompat Jauh

Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter
Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.

Berikut tahap-tahap gerkan pada lompat jauh :
·         Ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.
·         Menumpu
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan.
·         Melayang
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.
·         Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.


4.      Lompat Ganda
Gerakan lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump.
Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antara hop, step, jump bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan.
1)      Tahap Hop
Gerakan hop adalah gerakan dua kali menumpu kaki yang sama dengan tidak menghambat kecepatan lari atau awalan. Supaya lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut:
Perubahan kecepatan yaitu tekanan kaki ke arah depan dan ke atas yang digerakkan oleh kaki tumpu.
·         Perubahan gerakan cenderung ke arah depan tidak ke atas.
·         Setelah menumpu kaki menekan mengayuh dengan tenaga penuh sehinga kaki hampir sejajar dengan tanah.
·         Tahap akhir gerakan dengan sikap melayang untuk melakukan pendaratan.
Sebelum mendarat kaki tumpu harus digerakkan ke depan, sedangkan kaki yang satu tergantung bebas di belakang titik pusat berat badan.
·         Saat kaki menumpu tumit lebih dahulu menyentuh tanah, tumit berada di depan titik pusat berat badan. saat melayang punggung diusahakan tegak tidak condong.

2)      Tahap Step
Gerakan tumpuan yang ketiga yang dilakukan setelah gerakan tumpuan kaki yang sama, gerakan ini bertujuan mengubah kecepatan ke arah gerakan step, untuk menjaga gerak mendatar sebanyak mungkin untuk dapat mengangkat bobot badannya ke arah jump. Untuk mendapatkan Gerakan step yang baik. Perhatikan penjelasan berikut:
·         Jaraknya langkah tergantung dari kecepatan saat melakukan tumpuan.
·         Perpindahan diperoleh saat gerakan hop ke arah gerakan step disamping kaki yang diangkat mengayun.
·         Setelah kaki melakukan dorongan yaitu setelah gerakan hop kemudian kaki yang satunya bergerak dari sikap tergantung di belakang digerakan dengan lutut terlebih dahulu dan pangkal paha dipertahankan jangan bergerak turun.
·         Kaki harus digerakkan setinggi mungkin anggota badan bagian bawah tidak kaku dan tetap terayuh.
·         Sebelum gerakan menumpu kaki ayun dipertahankan tergantung kemudian hentakan kaki ke atas untuk mendapatkan suatu ketinggian, dengan tumit terlebih dahulu dengan berat badan berada di depan tumit. badan waktu melayang dipertahankan tegak.

3)      Tahap mendarat atau Jump
Gerakan jump ini merupakan bagian terakhir dari gerakan-gerakan sebelumnya, gerakan hop dan step, untuk mendapatkan pendaratan yang sempurna perhatikan penjelasannya:
·         Jauhnya hasil suatu lompatan tergantung dari kontribusi gerakan-gerakan awal.
·         Gerakan step diikuti dengan kaki yang tergantung yang diayunkan ke muka dibantu dengan ayunan kedua tangan.
·         Badan diusahakan setegak mungkin untuk memperoleh ketinggian yang diinginkan.
·         Gerakan melayang biasanya menggunakan teknik Hang stile.
·         Merentangkan kedua belah lengan ke atas dimaksudkan untuk menahan gerakan turun ke bawah (drop).
·         Waktu mendarat perhatian tertuju pada kaki yang diayunkan sejauh mungkin ke depan dari pinggul.
·         Lutut belakang diangkat ke depan sehingga sejajar dan kedua lengan digerakan ke depan membantu gerakan kaki, setelah tumit menyetuh pasir gerakan pinggul mendorong ke depan agar tidak jatuh ke belakang.

2.3      Loncat
Loncat merupakan cabang olahraga yang menggunakan pendaratan dua kaki,arah geraknya kedepan,
Loncat adalah apapun kontinyu melompat atau melompat. Latihan loncat biasanya membutuhkan kaki tunggal loncat, double-kaki berlari, atau beberapa variasi dari dua. Fokus latihan loncat biasanya untuk menghabiskan waktu kurang di tanah mungkin dan bekerja pada akurasi teknis, fluiditas, dan melompat daya tahan dan kekuatan.Secara teknis, loncat adalah bagian dari pliometrik, sebagai bentuk latihan berjalan seperti lutut tinggi dan kicks butt. Contoh : Loncar jauh


2.4      Lempar
Macam macam Lempar
·         Lempar lembing
·         Lempar cakram

1)      Lempar Lembing
Lempar lembing adalah salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang menggunakan alat bulat panjang yang berbentuk tombak dengan cara melempar sejauh-jauhnya.
a)      Cara Memegang Lembing
Cara memegang lembing yang baik dan efektif merupakan salah satu kunci penentu hasil lemparan. Kalau dilihat pada struktur lembing, maka akan terlihat lilitan tali pada lembing sebagai tempat pegangan yang dianjurkan, karena pada sekitar itu terdapat titik berat lembing yang diprediksikan paling efektif untuk memegang lembing. Cara memegang lembing ada tiga macam yaitu: pegangan cara Amerika (American Style), cara Firlandia (Firlandia Style), cara Jepit Tang (Tank Style).

b)      Cara Membawa Lembing.
Cara apapun bisa dilakukan untuk membawa lembing, asalkan tidak mengganggu kecepatan berlari”. Jadi dalammembawa lembing yang sering biasa dilakukan para pelempar adalah lembing beradadi atas pundak maupun bahu dengan posisi mata lembing serong ke atas, maupunserong ke bawah dan posisi mendatar dalam posisi tersebut otot-otot sekitarbahu dan tangan terasa rileks. Ada juga yang membawa lembing dengan posisi lembing di samping badan, tangan lurus ke belakang sehingga tidak mendapatkesulitan untuk mengambil sikap-sikap selanjutnya. Namun sedikit hambatan untukmendapat kecepatan awalan yang optimal.
c)      Cara Awalan Lari Lempar lembing.
Awalan adalah gerakan permulaan dalam melempar lembing. Awalan dilakukandengan cara langkah dan lari menuju ke batas tolakan. Awalan lari merupakanbagian yang pertama guna membangun kecepatan gerak yang diperlukan dalamlemparan.
d)     Cara Melempar Lembing
Pada saat lembing akan dilemparkan dari atas kepala, lembing dibawa kebelakang dengan tangan lurus diputar kedalam, badan direbahkan kebelakang dengan lutut kaki kanan, kemudian bersamaan dengan membengkokkan siku. Lembing dibawa secepat-cepatnya keatas kepala, pinggul didorong ke depan dan lembing dilemparkan sekuat-kuatnya dari atas kepala kedepan sehingga tangan lurus dan dibantu dengan menolakkan kaki kanan sekuatnya dan melonjakkan badan kedepan, kemudian lembing dilepaskan pada saat lurus dan jari-jari tangan mendorong pangkal lilitan tali lembing.
e)      Cara Melepaskan Lembing
Gerakan pelepasan lembing adalah gerakan penting untuk suatu lemparan yang baik, bahwa bahu, lengan atas, dan tangan bergerak berurutan. Mula-mula bahu melempar secara aktif di bawa kedepan dan lengan pelampar diputar, sedangkan siku mendorong ke atas. Pelepasan lembing itu terjadi di atas kaki kiri, lembing lepas dari tangan pada sudut lemparan kira-kira 45 derajat dengan  suatu gerakan seperti ketapel dari lengan bawah tangan kanan. Kaki kanan meluncur di tanah, pada waktu lembing lepas terjadi pada suatu garis lurus dari pinggang ke tangan pelempar yang hanya sedikit keluar garis vertikal, sedangkan kepala dan tubuh condong ke kiri pada saat tahap pelepasan lembing. Lengan kiri ditekuk dan memblok selama pelepasan lembing
f)       Pelepasan Lembing.
Saat melempar lembing diperlukan keseimbangan badan untuk mempertahankan posisi tubuh ketika melempar agar tidak terbawa ke depan yang dapat mengakibatkan diskwalifikasi. Tubuh mengupayakan untuk menjaga keseimbangan dengan memusatkannya pada satu kaki tumpuan, keseimbangan dipengaruhi oleh letak segmen-segmen anggota tubuh. Ketika hendak melempar lembing maka moment gaya juga harus kita perbesar sebab semakin besar moment gaya maka gaya yang dihasilkan juga akan semakin besar, sehingga dapat menghasilkan lemparan yang jauh. Semakin besar power kita dalam melempar maka akan semakin besar pula kecepatan benda tersebut.
g)      Sikap Badan Setelah Melempar Lembing
Setelah kaki kanan di tolakkan keatas dan kedepan mendarat kaki diangkat kebelakang lemas lalu badan agak miring dan condong kedepan kaki kiri ke belakang lemas kemudian tangan kanan dengan siku agak dibengkokkan berada di bawah dekat keperut dan tangan kiri lemas kebelakang sehingga pandangan kearah jalannya lembing sampai jatuh.

2)      Lempar Cakram
Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.Lempar cakram diperlombakan sejak olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani.
Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan

2.5      Tolak Peluru
Tolak peluru adalah salah satu cabang olahraga atletik. Atlet tolak peluru melemparkan bola besi yang berat sejauh mungkin
Tolak Peluru merupakan suatu aktivitas yg dilakukan utk mencapai lemparan atau tolakan yg sejauh-jauhnya. Peluru yang digunakan terbuat dari besi berbentuk oval dengan berat 3kg, 4kg, 5kg, 7kg. dengan ruang lingkaran lebar 5x3 meter. Yang terpenting dari Tolak peluru adalah peluru harus didorong keluar dengan kecepatan maksimal, dengan sudut kira-kira 40 derajat. Posisi untuk menolak harus ditekankan pada kaki. karena kaki adalah bagian yang terkuat dari badan.












BAB III
PENUTUP

1.  Kesimpulan
Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu "athlon atau athlum" artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau perjuangan. Orang yang melakukannya dinamakan "athleta" (atlet). Kita dapat menjumpai pada kata "pentahtlon" yang terdiri dari kata "panta" berarti lima atau panca athlon berarti lomba. Arti selengkapnya adalah "panca lomba" atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Jadi dalam penulisan makalah atletik ini dapat disimpulkan bahwa atletik merupakan cabang olahraga yang meliputi lari, lompat, loncat, tolak dan lempar. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena hampir semua gerakan terdapat dalam atletik. Dari lima nomor tersebut akan terbagi lagi cabang-cabang dari setiap nomornya.


2.  Saran

Demikian makalah yang dapat saya jelaskan tentang Sejarah Atletik beserta Cabang-cabangnya, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan untuk saya pada khususnya. Dan tentunya makalah  ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat konstruktif sangat saya butuhkan, guna memperbaiki makalah selanjutnya.