hukum newton
Newton merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika,
yaitu cabang fisika yang mempelajari tentang gerak. Newton mengemukakan tiga
hukum tentang gerak :
Hukum I Newton
Hukum Kelembaman ( F = 0 )
“ Suatu benda yang diam akan tetap diam, dan suatu benda
yang sedang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan,
kecuali bila ada gaya luar yang bekerja pada benda itu“.
Hukum II Newton
“ Massa benda dipengaruhi oleh gaya luar yang berbanding
terbalik dengan percepatan gerak benda tersebut“
Secara matematis ditulis :
dengan : F = gaya luar ( N atau kg ms-2 )
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (ms-2)
Hukum III Newton
Hukum aksi reaksi
“ Suatu benda mendapatkan gaya dikarenakan berinteraksi
dengan benda yang lain“
|
Secara
matematis ditulis :
tanda (-) menunjukkan arah gaya yang berlawanan .
gaya gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul akibat
persentuhan langsung antara dua permukaan benda dengan arah berlawanan terhadap
kecenderungan arah gerak benda.
dengan Fg = gaya gesekan
Besar gaya gesekan tergantung pada kekasaran permukaan
sentuh. Semakin kasar permukaan, maka semakin besar gaya gesekan
yang timbul.
Cara memperkecil gaya gesekan :
(1) memperlicin permukaan, misal dengan pemberian minyak
pelumas atau mengampelas permukaan.
(2) memisahkan kedua permukaan yang
bersentuhan dengan udara, misal kapal laut yang bagian dasarnya berupa pelampung yang
diisi udara.
(3) meletakkan
benda di atas roda – roda, sehingga benda lebih mudah bergerak.
Gaya Gesekan yang Merugikan
Contoh gaya gesekan yang merugikan :
(1) gaya gesekan
pada mesin mobil dan kopling menimbulkan panas yang berlebihan sehingga mesin
mobil cepat rusak karena aus.
(2) gaya gesekan
antara ban mobil dengan jalan mengakibatkan ban mobil cepat aus dan tipis.
(3) gaya gesekan
antara angin dengan mobil dapat menghambat gerakan mobil.
Gaya berat / BERAT benda
Berat benda adalah pengaruh gaya tarik bumi yang bekerja
pada benda tersebut. Sehingga W = m g.
dengan :
W = berat benda ( N )
m = massa benda yaitu ukuran banyaknya
zat yang terkandung pada benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi ( g = 9,8 ms-2)
GERAK PARABOLA
Gerak parabola adalah gerak benda yang lintasannya melengkung seperti
parabola atau setengah lingkaran. Gerak parabola ini perpaduan antara gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). GLB berlaku pada gerak benda secara horizontal, sedangkan GLBB berlaku
pada gerak benda secara vertikal. Sebenarnya pengertian gerak parabola di atas
adalah merupakan pengertian secara pemikiran saya sendiri, tapi saya yakin
tidak jauh berbeda dengan pengertian sebenarnya secara sains fisika.
Contoh
gerak parabola yang paling sederhana yaitu anda bisa mencoba dengan melempar
suatu benda ke atas dengan sudut tertentu. Maka benda tersebut akan membuat
lintasannya sendiri yang berbentuk seperti parabola atau setengah lingkaran. Hal itu karena pengaruh dari gravitasi dan gaya yang kita lakukan pada
benda tersebut.
A. Ketinggian Maksimum
Menyatakan ketinggian maksimum adalah diperoleh dengan proyektil yang diluncurkan dengan kecepatan v pada sudut tertentu terhadap horizontal. Ketinggian z sebagai fungsi dari waktu t untuk percepatan gravitasi g diberikan oleh
Persamaan di atas akan menjadi maksimum jika derivatifnya sama dengan nol
yang mana
menghasilkan waktu maksimum
Masukkan
ke persamaan z(t) di atas untuk memperoleh formula ketinggian maksimum dari
gerak parabola
B. Jarak Terjauh
Proyektil
yang diluncurkan dengan kecepatan v dan membentuk sudut terhadap horisontal
menempuh jarak horisontal dengan persamaan
dengan t adalah waktu gerak.
Pada kerangka yang mana proyektil mendarat pada ketinggian yang sama seperti saat diluncurkan, turunan dari ketinggian maksimum menunjukkan bahwa itu dicapai setelah waktu
Pada kerangka yang mana proyektil mendarat pada ketinggian yang sama seperti saat diluncurkan, turunan dari ketinggian maksimum menunjukkan bahwa itu dicapai setelah waktu
dimana g
adalah percepatan gravitasi.
Maka jarak yang ditempuh ketika 2*t1 (t1 naik dan t1 turun) adalah
Maka jarak yang ditempuh ketika 2*t1 (t1 naik dan t1 turun) adalah
Dari
gambar di atas menunjukkan sebuah benda yang bergerak dari suatu titik di sumbu
x yang kemudian menuju ke titik x lainnya dengan lintasan parabola. Pada posisi
pertengahan antara titik awal dan titik akhir pada sumbu x, kita lihat pada
titik tersebut dicapai ketinggian maksimum (Hmak). Untuk garis
putus-putus merah menunjukkan lintasan parabola, sedangkan garis putus-putus
hijau menunjukkan jarak ketinggian maksimum.
Rumus Gerak Parabola
Benda yang dilempar dari ketinggian
Gerak pada sumbu x = Vox. t
Gerak pada sumbu y = Vy = g. t
t = akar (2h / g)
Vy = akar (2.g. h)
Menyatakan ketinggian maksimum adalah diperoleh dengan proyektil yang diluncurkan dengan kecepatan v pada sudut tertentu terhadap horizontal. Ketinggian z sebagai fungsi dari waktu t untuk percepatan gravitasi g diberikan oleh
Persamaan di atas akan menjadi maksimum jika derivatifnya sama dengan nol
yang mana
menghasilkan waktu maksimum
Masukkan
ke persamaan z(t) di atas untuk memperoleh formula ketinggian maksimum dari
gerak parabola
B. Jarak Terjauh
Proyektil
yang diluncurkan dengan kecepatan v dan membentuk sudut terhadap horisontal
menempuh jarak horisontal dengan persamaan
dengan t adalah waktu gerak.
Pada kerangka yang mana proyektil mendarat pada ketinggian yang sama seperti saat diluncurkan, turunan dari ketinggian maksimum menunjukkan bahwa itu dicapai setelah waktu
Pada kerangka yang mana proyektil mendarat pada ketinggian yang sama seperti saat diluncurkan, turunan dari ketinggian maksimum menunjukkan bahwa itu dicapai setelah waktu
dimana g
adalah percepatan gravitasi.
Maka jarak yang ditempuh ketika 2*t1 (t1 naik dan t1 turun) adalah
Maka jarak yang ditempuh ketika 2*t1 (t1 naik dan t1 turun) adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar